Langsung ke konten utama

SANG WAKTU YANG LALU

Ilustrasi Pic/Goggle/Puisi Kutipan Pena'(NP/SK)

Ada sekian kisah sejarah
Di tepi kehidupan
Berlabu dalam akal budi

Memikirkan sejarah lalu
Kian kembali dalam akal yang terus berputar
Mengenang kisah-kisah
Entalah yang suka atau duka
Rasanya kembali di hari ini

Dalam benak akal budi
Hanyalah itu bukan kenyataan kini
Kenyataan lalu yang segera menjadi kekinian
Memang tidak dapat menjadi kekinian
Tapi kenangan itu mesti dikenang
Bisa menjadi bermakna kelak

Atau juga saat ini di sini
Dia guru abadi yang ada
Dapat mengatur hidup

Menghadap kekekalan yang bijak
Demi menghormati sang waktu
Hanya satu pinta yang bisa terucap
Terimakasih Sang Waktu Yang Lalu.


Karya anak muda papua: Honaratus Pigai
Bukit keheningan – Port-Numbay, 15 Mei 2012

Postingan populer dari blog ini

TERIMA KASIH AYAH, IBU

Foto Puisi kutipan pena (NP/SK) Ayah, Ibu… Kini sayapku sudah tumbuh dan aku ingin terbang untuk membantai lawan Merebut kemenangan di Negeri ini Untuk berjuang dalam pertempuran Demi menyelamatkan umat dalam karya imam-ku. Ayah, Ibu… Aku tau dalam senyummu kau sembunyikan letih dan sedihmu, Tak sedetikpun kau hentikan langkahmu demi memperjuangkan masa depan anak-anakmu. Disetiap tetes keringatmu, dan setiap hembusan nafasmu, Mempunyai rasa kasih sayang yang luar biasa. Terimakasih Ayah, Terimakasih Ibu, Sudah banyak pengorbanan yang telah kalian berikan Dalam setiap wujud doa-ku agar Ayah, Ibu bebas dari segala mala petaka, Karena aku ingin melihat kalian bahagia lagi. Karya anak muda papua: Natho M. Pigai @Bukit lembang Bdg, 24-02-2015

ORANG MEE-PAGO Tahun 1950-an

Karel Gobai Pejuang Orang Gunung pertama Karel Gobay menjadi anggota NGR mewakili Meepago dan Lapago. Pada tahun 1940-an Karel Gobay sudah belajar hidup berinteraksi dengan orang2 barat di Australi bersama dgn Zakeus Pakage. Di Parlemen ia banyak menyuarakan masalah kematiaan dan gizi buruk yg dialami oleh orang Suku Lanny, Wamena Lembah, walak dan lainya. Atas jasanya, daerah daerah Lapago menjadi pusat perhatian. Natho - Salam _ (muye_voice@fwp)

JALAN HIDUP KU

Foto Bpk Filep Karma dan Step Pigai - Puisi Kutipan pena (NP/SK) Penuh dengan rintangan Penuh dengan goncangan Juga penuh dengan perjuangan Kuingin seperti batu karang Walau ombak terus menerjang Ia tetap akan berjuang Melawan kedukaan Menjemput kebahagiaan Walau kebahagiaan tak abadi Tapi tetep ingin ku raih Hidupku bagai bunga mawar Indah dipandang Namun juga menyakitkan Hidupku bagai air Yang mengalir dari ketinggian Dan jatuh dari ketinggian pula Biarlah ku berjalan Di atas rerumputan Biarlah ku berjalan Diatas kerikil yang menyakitkan Biarlah ku berjalan Diatas jalan kehidupan Yang sudah ditakdirkan Tuhan Itu jalan hidupku Karya anak muda Papua : Stepanus Pigai Sby, 06 November 2016