Langsung ke konten utama

MAMA MOTENAGO

Mama Motenago - Puisi Kutipan pena (NP/SK)


Ibu adalah adalah sosok yang luar biasa dalam kehidupan kita. Ibu adalah sosok perempuan tangguh yang selalu tangguh dan tegar ketika badai kehidupan menghempas. 


Ibu secara fisik boleh saja merupakan sosok yang lemah, namun ketika harus menyelamatkan anak-anaknya, ia bisa berubah menjadi jiwa pemberani dan tegas. Rela pasang badan tatkala membela anak-anaknya dari ancaman dan bahaya apa pun. Dan tak jarang pula tampil menjadi sosok penyelamat keluarga saat sang ayah tengah teperosok dalam krisis kehidupannya.


Namun, seiring dengan usianya yang kian mendekati senja, kerut di kening dan di pipinya adalah bukti kelelahan dari pengorbanan yang luar biasa. Tangan yang dulunya halus, kian hari menjadi kasar karena kerasnya memahat bongkahan batu kehidupan. 


Tenaganya kian habis-habis dimakan waktu, hingga tak lagi sanggup sekadar mengangkat tubuh rapuhnya. Kakinya semakin lunglai, dipaksa untuk terus diseret demi mengejar harapan. Penglihatan yang kian kabur, tetap dipaksakan untuk menatap masa depan yang harus dijalaninya.


Semakin jelas guratan-guratan penderitaan dalam setiap langkah yang telah dilaluinya. Semuanya itu, dilakukan hanya untuk anak-anak yang dicintainya.


Betapa renda dan keikhlasan doa ibu begitu meringankan langkah seorang anak dalam mengarungi kehidupan. Sehingga tidak sedikit orang yang sukses dalam kehidupannya adalah orang-orang yang sangat dekat dengan ibunya.

Coretan pena hatiku untuk NOUKAI MOTENAGO
Selamat Hari Ibu Sedunia, 22 Desember 2016




Frans- Salam _ (muye_voice@fwp)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERIMA KASIH AYAH, IBU

Foto Puisi kutipan pena (NP/SK) Ayah, Ibu… Kini sayapku sudah tumbuh dan aku ingin terbang untuk membantai lawan Merebut kemenangan di Negeri ini Untuk berjuang dalam pertempuran Demi menyelamatkan umat dalam karya imam-ku. Ayah, Ibu… Aku tau dalam senyummu kau sembunyikan letih dan sedihmu, Tak sedetikpun kau hentikan langkahmu demi memperjuangkan masa depan anak-anakmu. Disetiap tetes keringatmu, dan setiap hembusan nafasmu, Mempunyai rasa kasih sayang yang luar biasa. Terimakasih Ayah, Terimakasih Ibu, Sudah banyak pengorbanan yang telah kalian berikan Dalam setiap wujud doa-ku agar Ayah, Ibu bebas dari segala mala petaka, Karena aku ingin melihat kalian bahagia lagi. Karya anak muda papua: Natho M. Pigai @Bukit lembang Bdg, 24-02-2015

ORANG MEE-PAGO Tahun 1950-an

Karel Gobai Pejuang Orang Gunung pertama Karel Gobay menjadi anggota NGR mewakili Meepago dan Lapago. Pada tahun 1940-an Karel Gobay sudah belajar hidup berinteraksi dengan orang2 barat di Australi bersama dgn Zakeus Pakage. Di Parlemen ia banyak menyuarakan masalah kematiaan dan gizi buruk yg dialami oleh orang Suku Lanny, Wamena Lembah, walak dan lainya. Atas jasanya, daerah daerah Lapago menjadi pusat perhatian. Natho - Salam _ (muye_voice@fwp)

JALAN HIDUP KU

Foto Bpk Filep Karma dan Step Pigai - Puisi Kutipan pena (NP/SK) Penuh dengan rintangan Penuh dengan goncangan Juga penuh dengan perjuangan Kuingin seperti batu karang Walau ombak terus menerjang Ia tetap akan berjuang Melawan kedukaan Menjemput kebahagiaan Walau kebahagiaan tak abadi Tapi tetep ingin ku raih Hidupku bagai bunga mawar Indah dipandang Namun juga menyakitkan Hidupku bagai air Yang mengalir dari ketinggian Dan jatuh dari ketinggian pula Biarlah ku berjalan Di atas rerumputan Biarlah ku berjalan Diatas kerikil yang menyakitkan Biarlah ku berjalan Diatas jalan kehidupan Yang sudah ditakdirkan Tuhan Itu jalan hidupku Karya anak muda Papua : Stepanus Pigai Sby, 06 November 2016