Langsung ke konten utama

Postingan

KENANGAN TERINDAH (Okauwoo Widimei)

Foto Frans Y. Pigai_   Puisi kutipan pena (NP/SK) Gurau, canda tawa Terukir indah dalam kenangan masa indah Berbagi, berkumpul bersama kalian Terasa riang lepaskan duka Adik dan kaka ku... Kenangan indah itu tak kan pernah ku lupa Ku yakin antara batin kita pasti merindukannya Berbagi rasa selalu di saat suka maupun duka Kuyakin kalian tak kan pernah lupa Seiring berjalan waktu. Seiring kita mengenal dunia nyata sesungguhnya Berjuang melawan keras hidup Berjuang meniti masa depan Semua suasana indah itu Kini tak bisa kita rasakan lagi Setidaknya di saat hati sepi. Ku tak bisa lagi berbagi cerita Berbagi canda tawa Menghibur hati yang duka. Kalian jauh disana.... Dan aku pun jauh disini. Ku yakin kalian pasti merindukan itu Kenangan indah disaat kita bersama Berbagi cerita suka maupun duka Karya anak muda papua: Stepanus Pigai Sby, 27 Februari 2015

TERIMA KASIH AYAH, IBU

Foto Puisi kutipan pena (NP/SK) Ayah, Ibu… Kini sayapku sudah tumbuh dan aku ingin terbang untuk membantai lawan Merebut kemenangan di Negeri ini Untuk berjuang dalam pertempuran Demi menyelamatkan umat dalam karya imam-ku. Ayah, Ibu… Aku tau dalam senyummu kau sembunyikan letih dan sedihmu, Tak sedetikpun kau hentikan langkahmu demi memperjuangkan masa depan anak-anakmu. Disetiap tetes keringatmu, dan setiap hembusan nafasmu, Mempunyai rasa kasih sayang yang luar biasa. Terimakasih Ayah, Terimakasih Ibu, Sudah banyak pengorbanan yang telah kalian berikan Dalam setiap wujud doa-ku agar Ayah, Ibu bebas dari segala mala petaka, Karena aku ingin melihat kalian bahagia lagi. Karya anak muda papua: Natho M. Pigai @Bukit lembang Bdg, 24-02-2015

SANG WAKTU YANG LALU

Ilustrasi Pic/Goggle/Puisi Kutipan Pena'(NP/SK) Ada sekian kisah sejarah Di tepi kehidupan Berlabu dalam akal budi Memikirkan sejarah lalu Kian kembali dalam akal yang terus berputar Mengenang kisah-kisah Entalah yang suka atau duka Rasanya kembali di hari ini Dalam benak akal budi Hanyalah itu bukan kenyataan kini Kenyataan lalu yang segera menjadi kekinian Memang tidak dapat menjadi kekinian Tapi kenangan itu mesti dikenang Bisa menjadi bermakna kelak Atau juga saat ini di sini Dia guru abadi yang ada Dapat mengatur hidup Menghadap kekekalan yang bijak Demi menghormati sang waktu Hanya satu pinta yang bisa terucap Terimakasih Sang Waktu Yang Lalu. Karya anak muda papua: Honaratus Pigai Bukit keheningan – Port-Numbay, 15 Mei 2012

UNTUK MU PHALAWAN WEST PAPUA KU

Jendral Tuan Kelly Kwalik/ Puisi kutipan pena/(NP/SK) Demi negri... Engkau korbankan waktumu Demi bangsa... Rela kau taruhkan nyawamu Maut menghadang di depan Kau bilang itu hiburan Tampak raut wajahmu Tak segelintir rasa takut Semangat membara di jiwamu Taklukkan mereka penghalang negri Hari-hari mu di warnai Pembunuhan dan pembantaian Dan dihiasi suara-suara mata Mengalir sungai darah di sekitarmu Bahkan tak jarang mata air darah itu Yang muncul dari tubuhmu Namun tak dapat... Runtuhkan tebing semangat juangmu Anak pana dan Busur yang setia menemanimu Kaki telanjang yang tak beralas Koteka dengan seribu wangian Basah di badan keringpun di badan Yang ingin kau menghatarkan Kedalam istana kemerdekaan Kau pejuangan ku.. Namamu jendral Tuan Kelly Kwalik akan terkenan selalu Jika Kau tlah di cabut Nyawa mu oleh Militery Indonesia Tetapi jiwa mu tetap hidup untuk selamaNya. _____ PEJUANG REVOLUSIANER Karya anak muda papua: Stepanus Pigai ...

BUNDA IKUT AKU PULANG

Foto Tembagapura-  Puisi Kutipan Pena (NP/SK)    Setelah nikmati hiruk pikuk Karyawan PT. FREEPORT, duduk dibalik pintu barak Merenung alam indah yang telah kulewati tadi pagi. Gunung-gunung menjulang tinggi Air terjung pun tak terhitung jumlahnya Indahnya mempesona. Kini dingin malam menusuk tulang sumsum Sambil merenung alam yang sedang dikeruk sang kapitalis tampa peduli Hati teriris sembilu sakit. Tersimpul pandangan Dibalik indah alam Nemangkawi Tersembunyi duka alamku Ratap bunda alamku kini terdengar jelas. Ingin rasanya kubawa pulang Bunda ikut aku pulang esok kita pulang Biar ada sebekas harapan hidup kedepan Tungguh esok aku ajak kita pulang dan Biar tinggalkan sang kapitalis menjerit. Karya anak muda papua: Honaratus Pigai Tembagapura, 06 Desember 2014

TANAH AIRKU PAPUA

Foto ilustrasi - Puisi Kutipan pena (NP/SK) Angin berdesir dipantai Burung berkicau dengan merdu Embun pagi membasahi rumput-rumput Itulah tanah airku Alamnya menghijau Gunungnya tinggi menjulang Rakyat di tindas di bawa kekayaan Papuaku Tanah tumpah darahku Jaga dan rawatlah selalu Disanalah aku dilahirkan Disana aku dibesarkan Disanalah tumpuan Oh..... tanah airku tercinta Papua jaya..... Karya anak muda papua: Natho M. Pigai Bdg, 1 November 2014