Langsung ke konten utama

TANAH AIRKU PAPUA

Foto ilustrasi - Puisi Kutipan pena (NP/SK)
Angin berdesir dipantai
Burung berkicau dengan merdu
Embun pagi membasahi rumput-rumput
Itulah tanah airku

Alamnya menghijau
Gunungnya tinggi menjulang
Rakyat di tindas di bawa kekayaan

Papuaku
Tanah tumpah darahku
Jaga dan rawatlah selalu
Disanalah aku dilahirkan
Disana aku dibesarkan
Disanalah tumpuan
Oh..... tanah airku tercinta
Papua jaya.....

Karya anak muda papua: Natho M. Pigai
Bdg, 1 November 2014

Postingan populer dari blog ini

ADIKKU BERTANYA TENTANG SIANG & MALAM

Foto  Puisi Kutipan Pena (NP/SK) Ketika siang menghilang, di depan teras rumah tua saat duduk merenung panjang Si adik berkisah tanpa tanya sedang apa "kak, kenapa ada siang dan malam?" "kak, kenapa ada terang dan gelap?" "kak, kenapa ada pergantian ini?" Dan aku tidak bisa menjawab seketika itu, ketika dia menanyakan aku duduk sambil membuat pertanyaan baru "bagaimana kalau TUHAN tidak menciptakan terang dan gelap?"                        Karya anak muda Papua: Honaratus Pigai                              Wgt, 31 Desember 2012

DOA ADALAH NAFAS HIDUP KITA

Oleh : Natho M. Pigai "Bersukacitalahdalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalamdoa!"  Roma 12:12      Alkitab tidak pernah berhenti menasehati agar kita selalu bertekun di dalamdoa.  Itulah yang dikehendaki Tuhan!  Banyak orang Kristen yangmerasa dan menjadikan doa sebagai suatu hal yang sulit dilakukan.  Sehariada 24 jam, tapi rasa-rasanya kita sulit menyediakan waktu;  jangankan 1jam, beberapa menit saja kita sepertinya tak mampu, padahal berdoa itu sangatpenting dan harus menjadi bagian hidup kita.  Bagi orang percaya, doa itu menjadi nafas hidup!  Bayangkan jika kita tidak dapat bernafas beberapa menit saja kita pasti akan mati.  Tanpa doa kita pun akan mengalami kematian rohani.  Terlebih di masa-masa sulit sekarang ini, masihkah kita tidak mau berdoa?  "Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu,selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itutidak melandanya."   (Mazmur 32:6).  Karena i

PENGORBANAN

Foto Natho Pigai - Puisi Kutipan pena (NP/SK) Mengucurkan deras keringat Membasahi tubuh yang terikat Membawa angan jauh entah kemana Bagaikan pungguk merindukan bulan Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan Pagi yang menjadi malam Bulan yang menjadi tahun Sekian lama telah menanti Dirinya tak juah lepas Andai aku sang Kesaktria Aku pasti menyelamatkanya Namun semua hanya mimpi Dirinyalah yang harus berusaha Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi Untuk Pembebasan negeri leluhur Papua-Ku Karya anak muda Papua: Natho M Pigai Bandung, 22 September 2016