Langsung ke konten utama

SADAR


Foto ilustrasi - Puisi Kutipan pena (NP/SK)


Buka Mata
Jangan mengharapkan gelap terus merajalela
Buka Telingah
Jangan Diam seperti Kesunyian Malam
Buka hati dan rasakanlah diri yang tak pernah padam

Mencoba Bersama Sang waktu ini
Jangan menahan diri…!!!
Mengharapkan Sang malam Akan indah
Merelakan Sang Fajar bisa bernafas lega

Bertahan pada ego yang tak berujung…!!!

Berkata dalam hati dan berbisik pada angin
Sadar itu ada dimana……!!!
Untuk berharap membuat diri sadar
Jangan menunggu Sadar

Tapi…!!!
Sadar itu terlekat pada diri Sendiri
Terus....dan teruslah, Kejar Kesadaran
Dan semua akan terasa terang, Jika kesadaran telah terlewati

                                                                                                                      
Karya anak muda papua: Natho M. Pigai
Bdg, 07 Juli 2015

Komentar

  1. Kesadaran manusia ada, sebelum segala bentuk pikiran, konsep, bahasa ataupun kata “kesadaran” itu sendiri. Memahami dan menyadari ini secara otomatis membawa perubahan mendasar pada cara berpikir dan cara hidup seseorang
    Untuk menjadi otentik orang perlu untuk mengenal dirinya sendiri. Proses pengenalan itu adalah proses belajar dan Proses belajar yang tertinggi bukanlah mengetahui hal-hal baru di dunia luar tetapi justru mengenal dan memahami diri sendiri secara penuh;Itulah proses belajar tertinggi dan jika orang tidak mengenal dirinya sendiri maka ia tidak akan pernah merasa bahagia. salam

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

TERIMA KASIH AYAH, IBU

Foto Puisi kutipan pena (NP/SK) Ayah, Ibu… Kini sayapku sudah tumbuh dan aku ingin terbang untuk membantai lawan Merebut kemenangan di Negeri ini Untuk berjuang dalam pertempuran Demi menyelamatkan umat dalam karya imam-ku. Ayah, Ibu… Aku tau dalam senyummu kau sembunyikan letih dan sedihmu, Tak sedetikpun kau hentikan langkahmu demi memperjuangkan masa depan anak-anakmu. Disetiap tetes keringatmu, dan setiap hembusan nafasmu, Mempunyai rasa kasih sayang yang luar biasa. Terimakasih Ayah, Terimakasih Ibu, Sudah banyak pengorbanan yang telah kalian berikan Dalam setiap wujud doa-ku agar Ayah, Ibu bebas dari segala mala petaka, Karena aku ingin melihat kalian bahagia lagi. Karya anak muda papua: Natho M. Pigai @Bukit lembang Bdg, 24-02-2015

ORANG MEE-PAGO Tahun 1950-an

Karel Gobai Pejuang Orang Gunung pertama Karel Gobay menjadi anggota NGR mewakili Meepago dan Lapago. Pada tahun 1940-an Karel Gobay sudah belajar hidup berinteraksi dengan orang2 barat di Australi bersama dgn Zakeus Pakage. Di Parlemen ia banyak menyuarakan masalah kematiaan dan gizi buruk yg dialami oleh orang Suku Lanny, Wamena Lembah, walak dan lainya. Atas jasanya, daerah daerah Lapago menjadi pusat perhatian. Natho - Salam _ (muye_voice@fwp)

TETESAN AIR MATA (Untuk Mengenang)

Foto ilustrasi - Puisi Kutipan pena (NP/SK) Aku termenung di kelam malam itu Terasa aku tak berdaya Hatiku pun tak dapat ku atasi dengan rasa sakit ini Mata ku pun tak bisa ku menahan air mata Hay Camrad Rindu akan kenangan mu Rindu akan tindakan kebenaran mu Rindu akan suara-MU yang telah aku berkata-kata di persimpangan jalan Hay Camrad Sungguh ini menjadi siksaan batin ku Sungguh ini menjadi kegoresan luka duka ku Hay Camrad Selamat beristrahat dalam kasih Allah Perjuangan dan tindakan kebenaran mu Akan selalu terukir dalam sejarah perjuangan Namun nama RINTO KOGOYA akan hidup untuk selama-Nya Karya anak muda papua: Stepanus Pigai Sby Aspa: 09-03-2015