Langsung ke konten utama

BERNYANYI UNTUK HIDUP BERNYANYI UNTUK KEBEBASAN


Arnold C. Ap
Arnold C. Ap adalah seorang budayawan dan intelek Papua yang sangat mencintai budayanya. Karena itu, ia mendirikan grup musik dengan nama Mambesak. Mambesak berasal dari bahasa Biak yang berarti Cenderawasih. Ia menerjemahkan lagu-lagunya ke dalam 250 bahasa di Papua kala itu.

Mambesak didirikan dengan latar belakang, bahwa budaya Papua saat itu nyaris tenggelam dan tidak diangkat ke publik. Bahasanya tidak mengandung politik. Itu lagu-lagu kampung yang mengenang masa-masa dulu, dimana anak muda yang merantau.

Mengenang Arnold Ap pada 26 April, adalah momen untuk menggugat kekerasan militer di Papua sekaligus merajut kembali harapan kehidupan. Baginya, dengan bernyanyi kita memberikan spirit pada hidup. Jika tidak ada nyanyian, musnah pula kehidupan. Arnold Ap dan Mambesak telah memberi bekal orang-orang Papua untuk tidak saja berani berhadapan pada kematian, namun hidup untuk dapat bangkit, memimpin dirinya dan tanahnya sendiri.

Natho - Salam _ (muye_voice@fwp)


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

ADIKKU BERTANYA TENTANG SIANG & MALAM

Foto  Puisi Kutipan Pena (NP/SK) Ketika siang menghilang, di depan teras rumah tua saat duduk merenung panjang Si adik berkisah tanpa tanya sedang apa "kak, kenapa ada siang dan malam?" "kak, kenapa ada terang dan gelap?" "kak, kenapa ada pergantian ini?" Dan aku tidak bisa menjawab seketika itu, ketika dia menanyakan aku duduk sambil membuat pertanyaan baru "bagaimana kalau TUHAN tidak menciptakan terang dan gelap?"                        Karya anak muda Papua: Honaratus Pigai                              Wgt, 31 Desember 2012

DOA ADALAH NAFAS HIDUP KITA

Oleh : Natho M. Pigai "Bersukacitalahdalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan bertekunlah dalamdoa!"  Roma 12:12      Alkitab tidak pernah berhenti menasehati agar kita selalu bertekun di dalamdoa.  Itulah yang dikehendaki Tuhan!  Banyak orang Kristen yangmerasa dan menjadikan doa sebagai suatu hal yang sulit dilakukan.  Sehariada 24 jam, tapi rasa-rasanya kita sulit menyediakan waktu;  jangankan 1jam, beberapa menit saja kita sepertinya tak mampu, padahal berdoa itu sangatpenting dan harus menjadi bagian hidup kita.  Bagi orang percaya, doa itu menjadi nafas hidup!  Bayangkan jika kita tidak dapat bernafas beberapa menit saja kita pasti akan mati.  Tanpa doa kita pun akan mengalami kematian rohani.  Terlebih di masa-masa sulit sekarang ini, masihkah kita tidak mau berdoa?  "Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu,selagi Engkau dapat ditemui; sesungguhnya pada waktu banjir besar terjadi, itutidak melandanya."   (Mazmur 32:6).  Karena i

PENGORBANAN

Foto Natho Pigai - Puisi Kutipan pena (NP/SK) Mengucurkan deras keringat Membasahi tubuh yang terikat Membawa angan jauh entah kemana Bagaikan pungguk merindukan bulan Jiwa ini terpuruk dalam kesedihan Pagi yang menjadi malam Bulan yang menjadi tahun Sekian lama telah menanti Dirinya tak juah lepas Andai aku sang Kesaktria Aku pasti menyelamatkanya Namun semua hanya mimpi Dirinyalah yang harus berusaha Untuk membawa pergi dari kegelapan abadi Untuk Pembebasan negeri leluhur Papua-Ku Karya anak muda Papua: Natho M Pigai Bandung, 22 September 2016