Langsung ke konten utama

RIAP PILU


Hembus angin membawa kabar pilu
tentang mereka yang tengah hilang itu
dari guratan awan langit biru
kepergiannya menuai terka beribu-ribu

sedari pagi lalu
aku dengar dan kurasakan
betapa hela angin musim kering ini
terasa semakin riuh dan kembali getar pilu meriap

di bulu-bulu mata
terlalu banyak selimut gundah
menerjemahkan tentang sang elang
tentang camar yang tak kunjung pulang

sejak membumbung di alur cakrawala yang
sedari kemarin pagi
padanya yang hilang
semoga kebaikan di pelukan-Nya

tiada berdayanya daku, selain berucap doa
semoga lekas berlalunya duka-duka
biar canda tawa hadir lagi di tengah keluarga

yang terbang
yang hilang
renggutlah tenang
dan datanglah
saat membuncah
atas asa rindu nan syahdu
di lembaran ceritamu


Karya anak muda Papua: Honaratus Pigai
Tmk, 27 Maret 2014

Postingan populer dari blog ini

TERIMA KASIH AYAH, IBU

Foto Puisi kutipan pena (NP/SK) Ayah, Ibu… Kini sayapku sudah tumbuh dan aku ingin terbang untuk membantai lawan Merebut kemenangan di Negeri ini Untuk berjuang dalam pertempuran Demi menyelamatkan umat dalam karya imam-ku. Ayah, Ibu… Aku tau dalam senyummu kau sembunyikan letih dan sedihmu, Tak sedetikpun kau hentikan langkahmu demi memperjuangkan masa depan anak-anakmu. Disetiap tetes keringatmu, dan setiap hembusan nafasmu, Mempunyai rasa kasih sayang yang luar biasa. Terimakasih Ayah, Terimakasih Ibu, Sudah banyak pengorbanan yang telah kalian berikan Dalam setiap wujud doa-ku agar Ayah, Ibu bebas dari segala mala petaka, Karena aku ingin melihat kalian bahagia lagi. Karya anak muda papua: Natho M. Pigai @Bukit lembang Bdg, 24-02-2015

ORANG MEE-PAGO Tahun 1950-an

Karel Gobai Pejuang Orang Gunung pertama Karel Gobay menjadi anggota NGR mewakili Meepago dan Lapago. Pada tahun 1940-an Karel Gobay sudah belajar hidup berinteraksi dengan orang2 barat di Australi bersama dgn Zakeus Pakage. Di Parlemen ia banyak menyuarakan masalah kematiaan dan gizi buruk yg dialami oleh orang Suku Lanny, Wamena Lembah, walak dan lainya. Atas jasanya, daerah daerah Lapago menjadi pusat perhatian. Natho - Salam _ (muye_voice@fwp)

TETESAN AIR MATA (Untuk Mengenang)

Foto ilustrasi - Puisi Kutipan pena (NP/SK) Aku termenung di kelam malam itu Terasa aku tak berdaya Hatiku pun tak dapat ku atasi dengan rasa sakit ini Mata ku pun tak bisa ku menahan air mata Hay Camrad Rindu akan kenangan mu Rindu akan tindakan kebenaran mu Rindu akan suara-MU yang telah aku berkata-kata di persimpangan jalan Hay Camrad Sungguh ini menjadi siksaan batin ku Sungguh ini menjadi kegoresan luka duka ku Hay Camrad Selamat beristrahat dalam kasih Allah Perjuangan dan tindakan kebenaran mu Akan selalu terukir dalam sejarah perjuangan Namun nama RINTO KOGOYA akan hidup untuk selama-Nya Karya anak muda papua: Stepanus Pigai Sby Aspa: 09-03-2015